Assalamualaikum :) Maaf jika suara saya tidak sedap didengar. Ini hanyalah hobi saya sejak kecil lagi , saya memang suka menyanyi. Hanya hobi sementara , sebab teringin sangat nak cover satu lagu hehe dengarkanlah *jengjengjeng* Sambil itu saya ingin memohon maaf , kerana saya tahu suara itu aurat bagi seorang wanita seperti saya. Jadi saya ingin berkongsi serba sedikit tentang nyanyian :) *Di bawah*
Jangan tinggalkan auramu
Di sekelilingku
Ia membuat aku termimpi
Mimpikan kita
Jangan biarkan wangianmu
Mohon memahami
Ia melekat di hidung
Yang memenuhi
Di setiap sudut mindaku
Chorus:
Kan ku curi hatimu
Menyamun senyummu
Kan ku culik cintamu
Macam ku larikan lirikmu
Kau tak perasan aku sukamu
Dari dulu lagi
Kau simpan hatiku
Dari Darjah Satu
Darjah Satu
Jangan senyum bila di depanku
Fokusku tergendala
Kau memaksa aku menutup mata
Tak sempat tutup telinga
Bila kau tertawa
Kan kukembalinya padamu nanti
Bila kita berjanji
Tuk sehidup semati
Chorus:
Kan ku curi hatimu
Menyamun senyummu
Kan ku culik cintamu
Macam ku larikan lirikmu
Kau tak perasan ku sukamu
Dari dulu lagi
Kau simpan hatiku
Dari Darjah Satu
Darjah Satu
Dari Darjah Satu
Aku suka kamu
Kita dapat memahami bahawa nyanyian ada yang diharamkan , dan ada yang dihalalkan. Nyanyian haram
didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan nyanyian, yaitu nyanyian
yang disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il), atau sarana (asy-yâ’), misalnya disertai khamr, zina, penampakan aurat, ikhtilath
(campur baur pria–wanita), atau syairnya yang bertentangan dengan
syara’, misalnya mengajak pacaran, mendukung pergaulan bebas,
mempropagandakan sekularisme, liberalisme, nasionalisme, dan sebagainya.
Nyanyian halal didasarkan pada dalil-dalil yang
menghalalkan, yaitu nyanyian yang kriterianya adalah bersih dari unsur
kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian yang syairnya memuji
sifat-sifat Allah SWT, mendorong orang meneladani Rasul, mengajak taubat
dari judi, mengajak menuntut ilmu, menceritakan keindahan alam semesta,
dan semisalnya.
“Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, ubahlah
kemungkaran itu dengan tangannya (kekuatan fisik). Jika tidak mampu,
ubahlah dengan lisannya (ucapannya). Jika tidak mampu, ubahlah dengan
hatinya (dengan tidak meredhai). Dan itu adalah selemah-lemah iman.”