topbella

20 December 2013

Pencuri - Mark Adam (Cover by Ana)

Assalamualaikum :) Maaf jika suara saya tidak sedap didengar. Ini hanyalah hobi saya sejak kecil lagi , saya memang suka menyanyi. Hanya hobi sementara , sebab teringin sangat nak cover satu lagu hehe dengarkanlah *jengjengjeng* Sambil itu saya ingin memohon maaf , kerana saya tahu suara itu aurat bagi seorang wanita seperti saya. Jadi saya ingin berkongsi serba sedikit tentang nyanyian :) *Di bawah*

 

Lirik Lagu Pencuri - Mark Adam
Jangan tinggalkan auramu
Di sekelilingku
Ia membuat aku termimpi
Mimpikan kita
Jangan biarkan wangianmu
Mohon memahami
Ia melekat di hidung
Yang memenuhi
Di setiap sudut mindaku
Chorus:
Kan ku curi hatimu
Menyamun senyummu
Kan ku culik cintamu
Macam ku larikan lirikmu
Kau tak perasan aku sukamu
Dari dulu lagi
Kau simpan hatiku
Dari Darjah Satu
Darjah Satu
Jangan senyum bila di depanku
Fokusku tergendala
Kau memaksa aku menutup mata
Tak sempat tutup telinga
Bila kau tertawa
Kan kukembalinya padamu nanti
Bila kita berjanji
Tuk sehidup semati
Chorus:
Kan ku curi hatimu
Menyamun senyummu
Kan ku culik cintamu
Macam ku larikan lirikmu
Kau tak perasan ku sukamu
Dari dulu lagi
Kau simpan hatiku
Dari Darjah Satu
Darjah Satu
Dari Darjah Satu
Aku suka kamu

 Kita dapat memahami bahawa nyanyian ada yang diharamkan , dan ada yang dihalalkan. Nyanyian haram didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan nyanyian, yaitu nyanyian yang disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il), atau sarana (asy-yâ’), misalnya disertai khamr, zina, penampakan aurat, ikhtilath (campur baur pria–wanita), atau syairnya yang bertentangan dengan syara’, misalnya mengajak pacaran, mendukung pergaulan bebas, mempropagandakan sekularisme, liberalisme, nasionalisme, dan sebagainya. Nyanyian halal didasarkan pada dalil-dalil yang menghalalkan, yaitu nyanyian yang kriterianya adalah bersih dari unsur kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian yang syairnya memuji sifat-sifat Allah SWT, mendorong orang meneladani Rasul, mengajak taubat dari judi, mengajak menuntut ilmu, menceritakan keindahan alam semesta, dan semisalnya. 

 Perbuatan mendengar termasuk perbuatan jibiliyyah, sehingga hukum asalnya adalah boleh. Mendengar suara apa saja boleh, apakah suara gemericik air, suara halilintar, suara binatang, juga suara manusia termasuk di dalamnya nyanyian. Hanya saja di sini ada sedikit catatan. Jika suara yang terdengar berisi suatu aktivitas maksiat, maka meskipun mendengarnya mubah, ada kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, dan tidak boleh mendiamkannya. Misalnya kita mendengar seseorang mengatakan, “Saya akan membunuh si Fulan!” Membunuh memang haram. Tapi perbuatan kita mendengar perkataan orang tadi, sebenarnya adalah mubah, tidak haram. Hanya saja kita berkewajiban melakukan amar ma’ruf nahi munkar terhadap orang tersebut dan kita diharamkan mendiamkannya. Sekadar mendengarkan nyanyian adalah mubah, bagaimanapun juga nyanyian itu. Sebab mendengar adalah perbuatan jibiliyyah yang hukum asalnya mubah. Tetapi jika isi atau syair nyanyian itu mengandung kemungkaran, kita tidak dibolehkan berdiam diri dan wajib melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nabi Saw bersabda:
Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, ubahlah kemungkaran itu dengan tangannya (kekuatan fisik). Jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya (ucapannya). Jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya (dengan tidak meredhai). Dan itu adalah selemah-lemah iman.

Hana's Birthday

Daisypath Happy Birthday tickers
I believe the planning of Allah is better for me than my own.